Jayapura, Jubi - Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy meminta seluruh komponen rakyat Papua di tanah Papua mempersiapkan diri menerima kehadiran kedua pejabat PBB tersebut pada tahun ini.
“Kedatangan kedua pelapor khusus PBB tersebut akan terkait erat dengan situasi dan kondisi HAM yang terjadi di Tanah Papua. Data-data teraktual sudah diterima baik secara langsung maupun melalui berbagai jaringan advokasi HAM di seluruh dunia,” kata Yan Christian Warinussy dalam rilis yang diterima Jubi, Minggu, (5/3/2017).
Warinussy menjelaskan kedatangan kedua pelapor khusus PBB tersebut harus disambut dan disiapkan dengan baik oleh semua komponen rakyat Papua.
Warinussy mendesak Pemerintah Indonesia untuk memberikan akses yang seluas-luasnya bagi kedua pelapor khusus PBB tersebut untuk bertemu dengan seluruh komponen rakyat sipil (adat) dan para korban pelanggaran HAM serta berbagai institusi yang terkait di Tanah Papua.
“Kami menjamin jika kedatangan kedua pelapor khusus PBB tersebut difasilitasi dan diberi akses yang luas, tanpa intimidasi dan direkayasa institusi Negara. Niscaya upaya penungkapan kebenaran dan keadilan dalam konteks dugaan pelanggaran HAM yang berat di Tanah Papua bakal menemukan saluran penyelesaian yang adil, bermartabat, transparan serta imparsial,” katanya.
Wakil Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Agus Kossay menyatakan siap menerima kedua pelapor khusus PBB yang akan datang ke Indonesia.
“Tim pelapor khusus PBB harus datang secara independen dan meneliti masalah-masalah yang terjadi di atas tanah Papua, seperti pembunuhan, penculikan, penangkapan, penembakan dan sejenisnya,” katanya. (*)
Posting Komentar