Empat mahasiswa Tolikara yang tergabung dalam Forum Solidaritas Mahasiswa Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara. Dari kiri ke kanan: Amsal Wanimbo, Aris Togodli, Enus Jingga, dan Erik Wakur, di Abepura, Rabu (11/1/2017). - Jubi/Yuliana L
Jayapura, Jubi - Meski calon bupati dan wakil bupati Tolikara baru akan dipilih pada Pilkada serentak 15 Februari nanti, sederet harapan sudah mulai dikemukakan. Salah satunya dari generasi muda yang tergabung dalam Forum Solidaritas Mahasiswa Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara.
Harapan tentang beberapa hal seperti peningkatan sumber daya manusia dan pendidikan beserta sarana dan prasarana pendukungnya menjadi sorotan empat pemuda Tolikara: Erik Wakur, Aris Togodli, Enus Jingga, dan Amsal Wanimbo, saat ditemui di Abepura, Rabu (11/1/2017). Mereka mewakili ratusan bahkan mungkin ribuan generasi muda yang sedang menempuh pendidikan di Papua, Papua Barat, hingga mahasiswa/i di kota-kota studi di Sumatera, Jawa dan Bali.
Asrama permanen
Selain Jayapura, semua kota studi di daerah lain disebut belum memiliki asrama permanen. "Asrama kami itu bukan permanen, itu sifatnya kontrak saja," kata Erik Wakur.
Sekitar dua tahun lebih, Erik berkuliah di Merauke. Namun, pada semester 5, ia pindah ke Jayapura dan kini sedang melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Otto Gesler.
"Alasan saya pindah ini karena susah di Merauke, saya tinggal pindah-pindah. Di sana hanya ada rumah kontrak untuk mahasiswa tapi terbatas, yang lain numpang-numpang di rumah orang karena tidak punya asrama. Kalau di sini (Jayapura), selain banyak saudara, juga ada asrama Tolikara milik pemerintah, jadi lebih mudah," jelas mahasiswa Ekonomi semester 8 itu kepada Jubi.
Keadaan yang sama juga tengah dihadapi para mahasiswa di Manokwari (Papua Barat), dan provinsi lain di Sumatera, Jawa dan Bali. "Di Manokwari ini mahasiswa Tolikara banyak, kurang lebih sekitar 500 orang, tapi mereka tidak punya asrama," ujar Enus Jingga, mahasiswa semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Papua (Unipa) di Manokwari.
"Untuk pemerintah yang nanti terpilih, kami mahasiswa berharap ada asrama permanen di Jawa-Bali. Kalau tempat tinggal sudah aman, kami bisa belajar dengan lancar dan harapannya bisa selesai tepat waktu," Amsal Wanimbo menambahkan. Ia mahasiswa semester 7 di Fakultas Ekonomi-Akuntansi, Universitas Sumatera Utara.
Sementara itu, Aris Togodli, yang mewakili mahasiswi Tolikara di Kota Jayapura meminta adanya pembangunan asrama khusus Putri. Pasalnya, ketiadaan tempat tinggal permanen itu telah berdampak pada beberapa mahasiswi dengan meninggalkan perkuliahan dan kembali ke kampung asal mereka.
"Kami merupakan agen perubahan untuk daerah kami...kami minta pemerintah yang akan terpilih bisa perhatikan kami, lebih khusus mahasiswa putri dengan bangunkan asrama. Sudah ada pengalaman gara-gara tidak ada asrama, teman-teman putri numpang ke orang-orang dan kos, sementara ekonomi orangtuanya lemah, banyak yang tidak mampu, jadi banyak putri yang pulang kembali ke kampung," ujar Mahasiswa FISIP Uncen tersebut.
Beasiswa
Dengan nada senada, para pemuda itu juga meminta pemerintah membantu kendaraan, yang menjadi aset Pemda Tolikara, di setiap kota studi. Pasalnya, bagi mahasiswa yang hanya mengandalkan bantuan beasiswa pemerintah dan tak memiliki kendaraan pribadi, sering mengalami kendala untuk beraktifitas termasuk untuk ke tempat studinya masing-masing.
"Kami juga sangat harapkan pemerintah yang baru nanti bisa sediakan bus, jadi teman-teman bisa tetap ke kampus. Pengalaman kami, dana bantuan terlambat dikirim, terus banyak juga yang tidak ada kendaraan jadi akhirnya tidak kuliah," ujar Amsal Wanimbo.
Keterangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tolikara, penyelenggaraan Pilkada serentak di wilayah itu akan diikuti oleh tiga pasangan calon untuk merebut kursi bupati dan wakil bupati, yakni Usman G. Wanimbo-Dimus Wanimbo; John Tabo-Barnabas Weya; Amos Jikwa-Rebeka Enumbe. (*)
Keterangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tolikara, penyelenggaraan Pilkada serentak di wilayah itu akan diikuti oleh tiga pasangan calon untuk merebut kursi bupati dan wakil bupati, yakni Usman G. Wanimbo-Dimus Wanimbo; John Tabo-Barnabas Weya; Amos Jikwa-Rebeka Enumbe. (*)
Posting Komentar