New York - Perusahaan milik keluarga menantu Presiden Amerika SerikatDonaldTrump,JaredKushner, mengakhiri perundingan dengan sebuah perusahaan China dalam proyek pembangunan kembali properti diNewYork.
Disebutkan oleh perusahaan yang bernama Kushner Companies itu bahwa pihaknya dan perusahaan China, Anbang Insurance Group, telah 'sepakat untuk mengakhiri perundingan' terkait dengan proyek pembangunan yang dikenal dengan nama 666 Fifth Avenue, sebagaimana dilaporkan oleh media di Amerika Serikat.Sejauh ini pihak Anbang belum memberikan tanggapan.
Kesepakatan itu semula berpotensi menimbulkan persoalan terkait dengan konflik kepentingan sebab Kushner memainkan peran penting di Gedung Putih sejak mertuanya menjadi presiden Amerika Serikat.
Potensi keuntungan
Lima anggota Kongres dari Partai Demokrat melayangkan surat ke Gedung Putih pada tanggal 24 Maret untuk menyampaikan kekhawatiran tentang hal yang disebut 'transaksi yang sangat mengganggu.'
Menurut mereka, jika proyek dilanjutkan maka "tampak jelas akan menimbulkan konflik kepentingan" bagi menantu sang presiden.
(AFP/GettyImages) Properti di 666FifthAvenue dibeli olehKushnerCompanies pada 2006.
Lebih lanjut mereka bertanya apakah Jared Kushner terlibat langsung dalam perundingan dengan perusahaan China Anbang Insurance Group. Mereka juga meminta informasi lebih rinci tentang divestasi kepemilikan yang dilaporkan telah dilakukan oleh Kushner atas gedung itu.
Juru bicara Kushner Companies James Yolles mengatakan bahwa Kushner sudah melepas kepemilikannya atas properti 666 Fifth Avenue kepada anggota keluarga, sehingga jika proyek dilanjutkan maka kesepakatan tidak akan menimbulkan konflik kepentingan dengan perannya di Gedung Putih.
Investasi Rp53 triliun
Jika dilaksanakan investasi bernilai US$4 miliar itu (sekitar Rp53 triliun) diperkirakan akan memberikan keuntungan bagi Kushner Companies lebih dari US$400 juta (sekitar Rp5,3 triliun), lapor Bloomberg.
Jared Kushner, 36, adalah suami dari putri Donald Trump, Ivanka.
Kushner menjadi sorotan pekan ini setelah secara suka rela berbicara di depan Komite Intelijen Senat tentang sejumlah pertemuan dengan para pejabat Rusia,
Tim kampanye Trump dituduh bekerja sama dengan pemerintah Rusia untuk membantu memenangkan Trump dalam pemilihan presiden AS tahun lalu.
Komite Senat ini bertugas menyelidiki dugaan campur tangan Rusia tersebut namun Rusia selalu membantah terlibat.
(nwk/nwk)
Posting Komentar