Mimika, Papua - Putra suka Amungme, Papua Lazarus Bougaleng mendapat beasiswa dari PT Freeport Indonesia dari jenjang Sekolah Dasar hingga jenjang kuliah. Dia bahkan sempat belajar selama satu tahun di Amerika Serikat (AS) melalui program kerja sama Freeport dengan AMINEF. Dia berharap Freeport dan pemerintah segera mendapatkan solusi terbaik dari perbedaan pendapat yang terjadi belakangan ini.
Lazarus yang juga Chief Engineer Geotechnical LWR Dump Freeport Indonesia mengatakan Freeport telah banyak memberikan kontribusi melalui beasiswa pendidikan terhadap ribuan siswa masyarakat Papua. Dia bekerja di Freeport pada 2012 usai lulus kuliah jurusan pertambangan di Universitas Trisakti.
"Beasiswa itu bukan hanya uang sekolah tapi juga uang saku yang cukup," kata Lazarus di Mimika, Jumat (3/3).
Lazarus menuturkan bentuk kontribusi Freeport dalam memajukan suku Amungme. Dia tinggal di kampung Aroanop sekitar 4 jam jalan kaki dari Tembagapura.
Menurutnya banyak perkembangan signifikan yang terjadi di kampung halamannya itu. Sebagai contoh laki-laki di kampungnya sudah mengenakan pakaian tak lagi menggunakan koteka. Selain itu, dibangun rumah permanen dari kayu sebanyak 200 unit yang menggantikan rumah khas Honai. "Ini lompatan yang luar biasa meski tidak langsung 100 persen," ujarnya.
Pria berusia 29 tahun ini menambahkan, kepedulian Freeport terhadap masyarakat sekitar bahkan menyentuh pada peningkatan kualitas kesehatan berupa kunjungan ke kampung-kampung. Kunjungan itu dimaksudkan untuk "menjemput bola" bila ada warga yang sakit. Pelayanan yang diberikan Freeport tidak berhenti di situ melainkan menyeluruh berupa pemberian pengobatan secara cuma-cuma alias gratis.
Posting Komentar