“Kami merasa sangat terbantu dengan menjual minyak kayu putih. Karena setiap hari, pasti ada yang membeli ketika berkunjung di daerah perbatasan,” tuturnya.
Merauke, Jubi - Minyak kayu putih produksi orang asli Papua (OAP) di Sota diminati berbagai kalangan. Karena khasiatnya tidak diragukan lagi. Setiap hari, bisa laku 5-7 botol. Minyak tersebut yang dijual di perbatasan RI-PNG.
Seorang penjual di Sota, Vika Wanda kepada Jubi Sabtu (1/4/2017) menuturkan, minyak kayu putih ini, diproduksi di Sota oleh beberapa warga Papua. “Saya biasa membeli langsung di tempat penyulingan untuk dijual kembali,” katanya.
Biasanya, jelas dia, sekali beli antara 2-3 liter dengan harga Rp150 ribu. Selanjutnya, disuling dalam beberapa botol untuk dijual kembali dengan harga Rp50 ribu-Rp100 ribu.
“Kami merasa sangat terbantu dengan menjual minyak kayu putih. Karena setiap hari, pasti ada yang membeli ketika berkunjung di daerah perbatasan,” tuturnya.
Bagi orang yang sudah membeli dan menggunakan, jelas dia, pasti akan kembali membeli lagi. Karena khasiatnya tidak diragukan. “Ya, kami bisa hidup dari minyak kayu putih untuk membeli kebutuhan terutama makan setiap hari,” katanya.
Kapolsek Sota, Iptu Ma’aruf mengatakan beberapa warga asli Papua menjual noken maupun minyak kayu putih. Pendapatan mereka tak menentu, namun kalau datang banyak tamu, pemasukan sangat menggembirakan.
“Saya sudah mengatur dan menyiapkan tempat jualan bagi masyarakat di luar. Dulunya bisa masuk ke dalam, namun telah ada larangan, termasuk kendaraan roda dua maupun empat. Tidak diperkenankan masuk sampai daerah perbatasan,” ujarnya. (*)
Posting Komentar