Siapasih yang tidak mengenal perempuan Papua? Berbicara tentang perempuan Papua berarti kita bukan hanya berbicara tentang mama yang akan melahirkan laki-laki dan perempuan Papua. Lebih dari itu. Kita berbicara tentang kelangsungan manusia Papua di tanah surga. Sejak dahulu, antara mama Papua dan tanah Papua merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa kita pisahkan.
- Sudah berapa besar kita menjual mama sendiri demi memuaskan ego kita?
- Sudah seberapa besar kita menghargai dan menjaga perempuan Papua sebagai mama yang akan menentukan kelangsung hidup manusia Papua?
Bacara Juga: Suara Untuk Perempuan Papua
Dalam bahasa gaulnya, perempuan Papua merupakan pucuknya. Sedangkan mama Papua merupakan akarnya. Yupss, karena pucuk tidak kuat tanpa akar maka pucuk itu akan menggantikan peran akar jika waktunya tiba dengan tujuan untuk menopang pucuk selanjutnya.
Pertama- Perempuan Papua itu tangguh dan jarang sekali ada yang dimanja
Manja dan meminta perhatian lebih memang identik dengan cewek. Ya memang itulah salah satu tangungjawab seorang cowok, tetapi bagi perempuan Papua sifat manja terkadang berlebihan. Artinya, tanpa mendapat perhatian dan manja pun, bagi mereka yang terpenting adalah tidak melupakan mereka dan sering meluangkan waktu yang untuk membentuk mereka menjadi pribadi lebih dewasa dalam menyikapi masalah. Poin ini merupakan modal yang cukup bagi mereka.
Kedua perempuan Papua rata-rata cewet, spontan, keras, dan tidak pendendam.
Coba saja gan ganggu cewek Papua. Terutama yang tidak mengenal anda. Heheheh ingat!!Jika anda menggangu berarti anda siap terima respon dengan kata-kata semi rap.Artnya, ko ganggu berarti ko cari dapat maki. Dibalik kerasnya perempuan Papua, mereka memiliki jiwa yang lunak. Jiwa keibuan yang sangat berjasa dalam memanusiakan manusia Papua. Mereka terkadang terlihat seperti baja di luar, tetapi memiliki jiwa selembut kapas. Cerewet dan spontanitas mereka merupakan topeng untuk menyembunyikan hati yang lembut. Sekarang tergantung anda, apakah anda mampu menghapus tepeng itu untuk mendapat hati yang lembut.
Selain itu, sikap itulah yang membuat mereka menjadi diri sendiri. Jika dalam ilmu moral mereka menjadi manusia otentik. Apa adanya, bukan ada apanya. Mereka tidak bertopeng dibalik kelemah-lembutan tetapi tampil sebagai pribadi yang otentik.
Dalam percintaan ketika mereka diputuskan dan diabaikan terkadang sifat seperti ini membuat mereka susa melangkah untuk maju. Bagi mereka, kasih itu tidak hanya memaafkan, tetapi lebih dari itu. Seharusnya, kasih itu memiliki. Mereka mampu mememaafkan tetapi rasa memiliki itulah yang membuat mereka susah untuk melangkah alias Move On. Karakter mereka yang spontan dan otentik membuat mereka sering berpapasan dengan kekerasan dari laki-laki Papua tetapi kelembutan itu mampu membuat mereka memaafkan dan jarang bergosip tentang suaminya, karena bagi mereka yang terpenting adalah memiliki.
Ketiga- jarang ada perempuan Papua yang individualis. Mereka rata-rata berjiwa sosialis tanpa pilih kasih. Artinya mereka akan bergaul dengan cowok dan cewek siapa saja yang mereka anggap baik dan nyaman.
Di poin ini terkadang jiwa sosial seorang perempuan Papua terkadang salah direspon oleh laki-laki Papua. Ketika perempuan Papua dekat dengan laki-laki Papua. Kadang laki-laki Papua beranggapan bahwa hal itu terjadi karena perempuan itu suka dengannya. Artinya lebih dari seorang sahabat. Ya, tidak sedikit kasus seperti ini yang terjadi dalam hidup seorang perempuan Papua. Sampai-sampai di Papua ada jargon Cinta di tolak ayuwa bertindak. Tidak tahu artinya, heheh tanya saja pada teman Papuamu. Kasus seperti ini, terkadang membuat mereka kesulitan untuk mencari tempat untuk berlindung. Tapi mereka tahu, mana sahabat yang layak dan mana sahabat yang ada maunya. Lebih jauh lagi, ketika berkeluarga jiwa sosial ini membuat mereka memandang semua anak Papua sebagai anak mereka.
Keempat- pengaruh Positif perempuan Papua dalam meberikan dampak kepada perempuan non Papua yang menjadi bagian dari orang Papua.
Selama ini tidak sedikit perempuan non Papua yang menjadi bagian dari perempuan Papua (Mama Papua). Mereka rata-rata sangat cepat menyesuaikan diri dengan kehidupan perempuan Papua. Mulai dari dialek, kebiasaan, cara merespon masalah, dan juga dalam nendidik anak serta melihat secara merata semua orang tanpa membeda-bedakan keluarga dari pihak laki-laki. Proses ini tentu terjadi karena didikan suaminya, tetapi juga tidak terlepas dari pengaru positif pergaulannya dengan perempuan Papua lainnya. Baik di dalam lingkungan keluarga laki-laki mapun dari perempuan lainnya.
Kelima- laki-laki Papua terkadang merespon kelembutan, kasih sayang, dan jiwa keibuan seorang perempuan Papua dangan apa yang tampak dipermukaan, yaitu keras kepala, suka melawan, cerewet, dan suka memancing emosi.
All@right dihaimoma |
Di sinilah perempuan Papua kembali disalahkan. Dalam hal ini, saya sepakat dengan Tua Konaiyo botak alias " Rigo Detto "bahwa jika perempuan marah dan kepala batu kesalahannya pasti adalah pada laki-laki sebagai kepala keluarga. Yah, mungkin karena laki-laki Papua belum menemukan kelembutan yang terselip di balik kepala batunya. Hal ini tentu menjadi tugas wajib laki-laki Papua. Heheheh, anda dan saya.
Demikian lima poin kelebihan perempuam Papua yang dapat Dihai bagikan kepada pembaca. Nahh, sekarang apakah ada yang perlu ditambahkan atau dikurangi? Bagaimana pendapat anda? Dihai sangat menghargai kritik dan saran dari pembaca.
Dua pertanyaan ini menjadi renungan untuk kita semua. Heheheh, ingat ee gan. Termasuk Dihai sendiri juga.
Selanjutnnya, dari pembahasan di atas jika kita memilah lagi antara perempuan Papua dan Mama Papua. Maka sama halnya dengan mama Papua dan tanah Papua pada penjelasan di atas. Keduanya tidak bisa kita pisahkan. Perempuan Papua merupakan pengganti peran mama Papua dikemukian hari. Yah. Seperti kita ketahui, saat ini mama Papua terlebih dulu memegang peran vital dalam melahirkan manusia Papua.
Berangkat dari pembahasan panjang di atas. Dihai akan berbagi 5 hal yang hanya dimiliki perempuan Papua dan membuat perempuan Papua menjadi pribadi yang unik dan tangguh.
Posting Komentar